PAPPASENG TORIOLO/PETUAH AORANG BUGIS
Di kalangan Bangsa
Bugis, mungkin tidak asing di telinga kita ungkapan-ungkapan leluhur (To
Riolota). Ungkapan Tradisonal sebagai aspek budaya yang diakui
mengandung nilai-nilai yang perlu dilestarikan. Hal semacam ini sekarang
sudah sangat langka. Hanya sesekali ada terdengar diucapkan oleh
orang-orang tua disaat ada pertemuan tradisi (acara Budaya). Selain
kandungan yang ada didalamnya juga segi sastranya sangat halus, sampai
tidak mudah dibuat oleh orang.
Ungkapan ini biasanya disampaikan
kepada anak untuk melakukan sesuatu kebiasaan baik yang baik maupun
tidak baik, tetapi membuatkan semacam sebab akibat yang sangat ditakuti
oleh si anak. Misalnya ibu mati, dia bisa pendek umur, ia terlambat
besar. Begitu pula sebaliknya, ada yang sesungguhnya diperintahkan
melakukannya, dengan akibat baik apabila dilakukannya.
Beberapa
Ada-ada To Riolo yang merupakan nasihat orang tua kepada anaknya antara lain
sebagai berikut:
1.MAUNI
COPPO' BOLANA GURUTTA' RIUJA MADORAKAMONI'
Artinya
: Walaupun bubungan atap rumah
Guru yang dicela, maka kita pun berdosa.
FungsI
: Agar anak senantiasa
menghormati Gurunya.
Nilai
: Pendidikan akhlak.
2.AJA'
MUOPPANG NASABA MATEI MATI INDO'MU
Artinya
: Jangan Engkau tidur
tengkurap/ meniarap, nanti mati ibumu.
Fungsi
: Supaya anak
menghentikan kebiasaan yang merugikan dirinya yakni bisa berakibat sesak nafas
Nilai
: Pendidikan kesehatan.
3.
NAREKKO PURANI RIACCINAUNGI PASSIRING BOLANA TAUWE TEMPEDDINNI RINAWA-NAWA MAJA
Artinya
: Kalau kita sudah berteduh
dibawah atap rumahnya seseorang, sudah tidak boleh lagi dibenci (diusahakan ia
binasa).
Fungsi
: Supaya anak tahu
menghargai budi orang lain.
Nilai
: Pendidikan akhlak
4.
AJA MULEU RI TANAE, KONALLEKKAIKO MANU-MANU MATEITU INDO'MU
Artinya
: Jangan kamu baring ditanah,
karena kalau ada burung melewatimu ibumu akan mati.
Fungsi
: Supaya anak
jangan mengotori dirinya.
Nilai
: Pendidikan kesehatan.
5.
AJA MUALA AJU PURA RETTE' WALIE NAKOTENNA IKO RETTE'I, AJA' TO MUALA AJU
RIPASANRE'E, KOTENNA IKO PASANREI
Artinya
: Jangan kau ambil kayu yang
sudah dipotong ujung dan pangkalnya.
Dan jangan pula
engkau ambil kayu yang tersandar, kalau bukan kau yang sandarkan.
Fungsi
: Supaya anak tahu
menghargai hak orang lain.
Nilai
: Pendidikan kejujuran.
6.
AJA MUINUNG TETTONG, MALAMPEI LASOMU
Artinya
: Jangan minum berdiri, nanti
panjang kemaluanmu.
Fungsi
: Supaya gelas
tidak jatuh/pecah.
Nilai
: Memelihara keselamatan
barang.
7.
AJA MUNAMPUI TANAE, MATARUKO
Artinya
: Jangan menumbuk tanah, karena
kamu bisa jadi tuli.
Fungsi
: Supaya anak
tidak mengotori dirinya sendiri.
Nilai
: Pendidikan kebersihan.
8.
NGOWA NA KELLAE, SAPU RIPALE PAGGANGKANNA
Artinya
: Loba dan tamak, berakibat
kehampaan.
Fungsi
: Supaya anak tahu
mensyukuri yang ada (sedikit tapi halal).
Nilai
: Pendidikan untuk
menghormati hak orang lain (tidak serakah)
9.
AJA MUANRE TEBBU RI LEUREMMU, MATEI INDO'MU
Artinya
: Jangan makan tebu ditempat
tidurmu, akan mati ibumu.
Fungsi
: Supaya anak
tidak kotor, dan dikerumuni semut.
Nilai :
Pendidikan kebersihan.
10.
RICAU AMACCANGNGE, RIABBIASANGENGNGE
Artinya
: Kalah kepintaran dari
kebiasaan atau pengalaman.
Fungsi
: Supaya anak
rajin membiasakan diri belajar.
Nilai
: Pendidikan kepatuhan.
11.
Aja Muakkelong Riyolo Dapureng, Tomatowa Matu Muruntu’
Artinya
: Jangan menyanyi di muka
dapur, jodohmu nanti orang tua.
Fungsi
: Supaya anak tahu
menempatkan sesuatu pada posisinya masing-masing.
Nilai
: Pendidikan ketertiban.
12.GETTENG
LEMPU ADATONGENG
Artinya
: Tegas, jujur serta berkata
benar.
Fungsi
: Supaya anak
teguh pada pendirian,,jujur, dan berbudi bahasa yang baik.
Nilai
: Pendidikan mental.
13.
Aja Mubuangi Sanru’e, Maponco Sunge tauwe.
Artinya
: Jangan menjatuhkan sendok,
kita pendek umur.
Fungsi
: Supaya sendok tak jatuh kotor.
Nilai
: Pendidikan kebersihan.
14.
Komuturusiwi Nafessummu, padaitu mutonanginna lopi Masebbo’E.
Artinya
: Kalau kamu menuruti nafsumu,
sama saja engkau menumpang perahu bocor.
Fungsi
: Kalau tidak tahu
mengendalikan diri, pasti binasa.
Nilai
: Pendidikan untuk
mengendalikan diri (amarah).
15.
Engkatu Ada Matarengngi Nagajangnge.
Artinya
: Ada perkataan lebih tajam
dari keris.
Fungsi
: Supaya anak
memelihara selalu bahasanya kepada orang lain.
Nilai
: Pendidikan akhlak.
16.
Naiyya Balibolae, Padai Selessurengnge.
Artinya
: Adapun tetangga itu sama
dengan saudara.
Fungsi
: Supaya kita
menghormati tetangga.
Nilai
: Pendidikan akhlak
bermasyarakat.
17.
Aja Mutudang risumpangnge, Mulawai dalle’E.
Artinya
: Jangan duduk dimuka pintu,
kau menghambat rezeki.
Fungsi
: Supaya anak
tidak menghalangi orang yang mau lewat.
Nilai
: Pendidikan Tatakrama.
18.
Rekko Mupakalebbi’i Tauwe, Alemutu Mupakalebbi.
Artinya
: Kalau kamu memuliakan orang,
berarti dirimulah yang kau muliakan.
Fungsi
: Agar anak
senantiasa memuliakan dan menghargai orang lain.
Nilai
: Pendidikan Tatakrama.
19.
Aja’ Muasseringangngi Pale’mu, Sapu ripalekko.
Artinya
: Jangan jadikan sapu telapak
tanganmu, nanti kamu hampa tangan.
Fungsi
: Supaya anak
jangan mengotori tangannya, dan bisa kena benda tajam.
Nilai
: Pendidikan kebersihan.
20.
Aja Mutudangiki angkangulungnge, malettakko.
Artinya
: Jangan menduduki bantal,
nanti kau kena bisul.
Fungsi
: Agar anak tidak
merusak alat tempat tidur.
Nilai
: Pendidikan untuk tetap memelihara
peralatan.
21.
Anreo Dekke inanre, Namalampe Welua’mu.
Artinya
: Makanlah Nasi yang hangus
pada dasar periuk supaya panjang rambutmu.
Fungsi
: Membuat anak mau
saja makan nasi yang tidak baik (hangus).
Nilai
: Pendidikan pembiasaan
anak tidak mubazir.
22.
Resopa Natemmangingngi, Malomo nNletei Pammase Dewata
Artinya
: Hanya kerja disertai
ketekunan, mudah mendatangkan rezeki Tuhan.
Fungsi
: Agar anak tidak
malu bekerja keras untuk mendapat rezeki.
Nilai
: Pendidikan kerajinan dan
ketekunan.
23.
Naiyya Olokolo’E Tuluna Riattenning, Naiyya Tauwe Adanna Riattenning.
Artinya
: Kalau binatang, talinyalah
yang dipegang, kalau manusia perkataannya yang dipegang.
Fungsi
: Agar anak
konsisten dapat menepati perkataannya.
Nilai
: Pendidikan kejujuran
(akhlak).
24.
Cicemmitu tauwe Tai ri lalengnge, Idi’na sini riaseng. Artinya : Sekali kita
berak di jalan, maka kitalah yang selalu dituduh.
Fungsi
: Jangan
sekali-kali kita berbuat yang tidak baik, karena selalu kitalah yang dituduh
kalau ada perlakuan yang sama.
Nilai
: Pendidikan anak jangan
melakukan yang buruk.
25.
Panni’na manue muanre, Malessiko lari.
Artinya
: Sayapnyalah ayam yang kau
makan, jadinya kau kuat lari.
Fungsi
: Supaya anak
tidak manja dalam memilih makan.
Nilai :
Pendidikan agar anak tidak membuat masalah terhadap makanan keluarga.
26.
AJA MURENNUANGNGI ANU DEE RI LIMAMMU
Artinya
: Janganlah engkau terlalu
mengharapkan apa yang belum ada pada tanganmu.
Fungsi
: Supaya tidak
terlalu berani mengharapkan barang (uang) yang belum tentu didapat (hari) itu.
Nilai
: Peringatan agar tidak
meremehkan janji, sampai salah jadinya.
Pentas Pappaseng' di Festival BatuBassi, Kabupaten Maros.
Mahasiswa Institut Seni dan Budaya Indonesia Sulawesi Selatan
2019