Jumat, 27 Agustus 2021

Tenun Goyor Sambirembe, Sragen.

Tenun Goyor Sambirembe , Kabupaten Sragen 







Kerajinan tenun Goyor ATBM di dukuh Wonosari, Desa Sambirembe Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen sudah ada sejak tahun 1960-an. Pada saat itu kerajinan tenun goyor masih sedikit pengrajinnya hanya ada beberapa keluarga yang membuat kerajinan tersebut. Kerajinan tenun goyor pada saat itu hanya di pasarkan atau di jual dalam sekala kecil yaitu di jual di pasar-pasar tradisional di sekitar desa.Ada juga beberapa keluarga yang hanya menjadi buruh tenun oleh juragan Solo pada saat itu.

Pola atau gambar yang digunakan bermotif bunga kembang dengan susunan tetris atau berbalok-balok. Sarung ini juga mempunyai kelenturan tersendiri dan tidak mudah kusut sehingga masyarakat menyebutnya sebagai sarung goyor. Alat produksi sarung goyor dikerjakan menggunakan tenun tradisional ATBM yang sering disebut juga dengan tenun tok-klek karena bunyi-bunyian yang dihasilkan. Bahan bakunya menggunakan benang rayon yang diimpor dari Cina dan India dengan ketebalan 602 dan 402. Desa Sambirembe saat ini terdapat banyak orang pengrajin yang bekerja secara mandiri dengan ATBM yang beroperasi. Kondisi ini masih jauh lebih baik dibandingkan pada masa kejayaan sarung goyor yaitu saat terjadinya krisis moneter sekitar tahun 1995 – 1999.

https://www.youtube.com/watch?v=QEWIxKaA9Po&t=67s