Selasa, 05 Agustus 2025

Wedhung Episode 3

 Wedung #3

KRT. Cahya Setyanagara 

PASIKON W E D U N G

Wedung atau dalam bahasa di kraton Solo biasa disebut Pasikon, adalah senjata tradisional Jawa yang dulu merupakan kelengkapan pejabat keraton tertentu. Tidak seperti keris. Wedung bisa dikenakan oleh pria maupun wanita. Bahkan kelengkapan busana seorang bupati putri yang berjarit serta kembem, akan lebih jangkep kiranya jika di sabuk depan sang bupati diselipi wedung.

Sarung wedung umumnya kayu trembalu. Atau cendana wangi, dengan asesoris cincin logam, bisa perak, bisa emas  bahkan bisa kulit penyu. Cincin warangka umumnya empat baris.

Wedung dikenakan di samping depan, ada semacam asesoris penyisip ke sabuk atau stagen. Terbuat dari tanduk, bisa tanduk kebo bule. Atau kulit penyu. Bentuk jepitan penyisip khas untuk wedung. Dengan pangkal penjepit, ada yang bentuk sirah bulus, ada yang kepala ular. 


Disandang di selipan kemben seorang Bupati perempuan
(Dokumentasi Mustika Ratu)

Apa beda wedhung Surakarta dan Yogyakarta ?

Diantara banyak jenis dan istilah setidaknya ada 3 perbedaan yang mudah dikenali yaitu; 

1. Postur, wedhung Surakarta cenderung lebih ramping aerodinamis, taktikal dan rapih dengan badan gesit, terkesan bias untuk mengiris dan menusuk dengan mudah. Wedhung Yogyakarta lebih terkesan bongsor atau besar seolah olah memang gunanya untuk memotong(sejenis golok atau golok daging), wedhung Yogyakarta sendiri meneruskan gaya klasik wedhung dari jaman Demak, atau sebelumnya sampai era Mataram sekarang, oleh karena itu wedhung Yogyakarta sering disebut wedhung Mataraman dan tidak jauh beda atau bahkan persis dengan wedhung dari jaman Mataram, Demak dst. Beda cerita dengan wedhung temuan dll. Wedhung Surakarta sendiri walau terkesan lebih baru atau agak kebaratan juga masih menggunakan gaya lama seperti halnya kerisnya masih menggunakan beberapa ciri keris yang sering disebut"kabudhan" yaitu kruwingan yang jelas dan rapih.

2. Takikan diatas leher, wedhung Surakarta biasanya menggunakan takikan diatas leher. Sedangkan wedhung Yogakarta atau Mataraman biasanya langsung leher ke bilah. Walau tentu di beberapa kasus khusus juga menggunakan takikan.

3. Ricikan ukiran dibagian bawah wedhung, wedung Surakarta biasanya hanya berupa lekukan kecil dengan garis - garis, wedhung Yogyakarta biasanya lugas, jelas dan besar.