Sabtu, 04 November 2017

Mpu Surakarta, M.Ng DALIMAN PUSPOCURIGO

Prosesi Ritual Pembuatan Keris
Bersama  Mpu Surakarta, M.Ng DALIMAN PUSPOCURIGO 


        Ritual memiliki 2 pengertian. ritual adalah sebuah Homonim karena arti - artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. ritual memiliki arti dalam kelas adjektiva atau kata sifat sehingga ritual dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskan atau membuatnya menjadi lebih spesifik dan nomina atau kata benda sehingga ritual dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat , atau semua benda dan segala yang dibendakan. 


Prosesi Pemberangkatan pusaka dari Padepokan Lemah Putih Surakarta menuju ke candi Sukuh di Karanganyar. 


Rombongan team kirab prosesi pusaka




Sesampainya di kaki bukit tempat perjalanan menuju candi Sukuh di atas bukit yang berada di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar


Pembacaan Mantra oleh Mbah Lawu didampingi dengan Bapak Suseno Hadi P. (Ketua Padepokan Gedhong Putih)  



Penyambutan oleh para sesepuh desa Desa Berjo, 
Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar




Bapak Drs. IA. Joko Suyanto. M.M. dengan selendang merah putih melakukan Penuangan air tujuh sumber dari Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar
untuk selanjutnya dibawa ke Padepokan candi Sukuh. 




Ritual awal di Sendang dan mata air 7 sumber. 
Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar





Dari Rumah sesepuh Desa (Ketua Adat ) 
Mulai berangkat menuju ke Candi Sukuh Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar




Drs. IA. Joko Suyanto. M.M.


Tampak di barisan paling depan Mbah Lawu dan M.Ng. Daliman Puspocurigo mengawali barisan dan di belakangnya terdapat salah satu Panjak (penempa) yang membawa baki berisi bahan keris yang akan berencana disanggarkan di Candi Sukuh.


Perjalanan Naik ke candi Sukuh 


Pendopo di Halaman depan Candi Sukuh Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar



Kontingen Kirab Pusaka dalam perjalanan ke Pendopo Candi Sukuh 


Mbah Lawu dalam Pembacaan Mantram


Salah Satu Pemuka adat dari Candi Sukuh 


Peralatan Ritual 





Drs. IA. Joko Suyanto. M.M. ( Paling kanan) memakai selendang warna merah putih


Prosesi Penyanggrahan Bahan keris di Candi Sukuh merupakan prosesi dimana awal mula Bahan sebelum dijadikan Keris. Bahan Awal ( Bakalan) yang sudah ditempa, merupakan bentuk besi berlapis baja dan nikel berbentuk balok diletakkan di antara sesaji di Puncak Candi Sukuh selama 3 hari 3 malam.  


Proses Ritual dan Doa yang dilakukan di Puncak Candi Sukuh merupakan prosesi yang melingkupi pembuatan keris. Candi Sukuh merupakan Candi yang di dalamnya terkandung relief prosesi pembuatan tosan aji, bukan hanya keris saja tetapi tergambar dalam relief yaitu ; tombak, kadga, kudhi, keris, cundrik, dan badik Jawa.


Penggambaran Relief Candi Sukuh bagian pembuatan Tosan Aji. 




Menurut Sultan Ageng Hanyokrokusumo dalam Serat Mataram menuliskan unsur tosan aji dalam 4 kategori :
1. Curiga     : Keris
2. Warastra  : Panah
3. Buntara    : Tombak
4. Kara          : Pedang (baik pendek/ belati maupun jenis panjang/ longsword)

Unsur kelima merupakan manusia itu sendiri, karena sang pemakai harus menguasai setiap kosmos yang ada dalam tiap - tiap tosan aji tersebut.



Pembawa Sesaji menaiki pelataran puncak Candi Sukuh 




Pelaksanaan Ritual Doa di atas puncak Candi Sukuh 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar