Pamor Pada Keris dan Tosan Aji Nusantara
Pamor adalah gambar-gambar yang terdapat pada bilah keris. Pamor pada keris ada yang timbul dengan sengaja karena proses campuran bahan sehingga membentuk guratan-guratan gambar pada bilah, maupun ada yang disengaja oleh seorang empu pembuat keris, misalnya dengan memahat bilah untuk memperoleh gambar atau lukisan yang diinginkan. Setiap keris mempunyai pamor yang berbeda-beda dan pamor ini dipercaya mempunyai daya magis bagi pemiliknya.
Nama-nama pamor keris menurut Ngabei Jayasukadga abdi dalem pembuat keris tahun 1830 yaitu:
Iris-irisan pandhan, Udan mas, Adeg kurung, Adeg sapu, Ujung, Ujung gunung, Ombak banyu, Roning siwalan, Rondhuru kenanga ginubah, Kembang anggrek, Kembang krambil, Kembang lampes, Kembang pudhak, Kembang bakung, Tikel balung, Tambal, Tiga warna, Sanak, Saton, Walang sinundukan, Lintang kumukus, Lar kupu, Lar manuk, Lar gangsir, Lungsungan ula, Maskumambang, Benang satukel, Bendha sagada, Beras wutah, Blarak ngirid, dan Babakan dalingsem
(Wirapustaka, 2682: 1454).
Nama-nama pamor menurut Almanak A. Rusche ada bermacam-macam, yaitu:
Udanmas, adeg telu, adeg sapu, ujung gunung, ombak mas, ombak banyu, rondhuru, kenanga ginubah, kembang lampes, kembang pala, kembang blimbing, tumbal, tiga warna, sulur waringin, wengkon, lawe satukel, pandhan binethot, palang sinundukan, pudhak sategal, bendha sagada, beras wutah, batu lapak, dan blarak ngirit
(Rusche, 1907: 20)