Kadga Kediri ( Kadhiri)
Relief Candi Hindu, seperti Prambanan atau yang dalam prasasti disebut Shiwagrha (rumah Shiwa) yang dibangun pada abad ke 9 oleh wangsa Sanjaya. Pada Candi yang dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu dewa Brahma, dewa Wisnu , dan dewa Siwa ini, terdapat banyak relief yang menggambarkan ksatriya dan beberapa pasukan Anoman yang memegang Kadgå.
Pada Candi Panataran yang nama aslinya adalah Candi Palah, sebuah candi keagamaan Hindu Siwaitis era kerajaan Kadhiri (abad ke 13) yang terletak di Kabupaten Blitar, juga terdapat relief-relief yang menggambarkan ksatriya membawa Kadgå.
Selain itu pada beberapa arca Shiwa juga selain memegang benda lain seperti tombak, vajra, cakra dll, juga ada yang dipahatkan memegang Kadgå.
Memang jika melihat artefak-artefak sudah ada, keberadaan Kadgå tidak lepas dari sejarah Hindu di Nusantara. Kadga yang mungkin oleh Ma-Huan disebut Pulak, diyakini adalah prototipe Keris kuno. Pada prasasti Karang Tengah (746 C) dan Prasasti Poh (829 C) disebutkan kata Krês atau Keris. Bahkan menurut Murdoch Smith yang dikutip oleh Soemodiningrat dikatakan bahwa bisa jadi pembuatan keris berpamor sudah dimulai sejak abad ke 1.
Dari pengamatan ini menunjukkan bahwa budaya Keris sudah tumbuh di masyarakat Indonesia jauh sebelum abad ke 9 yang ketika itu bentuknya masih sederhana seperti senjata tusuk atau senjata tikam. Bentuk ini jika kita kaitan dengan dagger atau belati2 bangsa Mesir atau Romawi era sebelum masehi atau pada relief prasasti Ethiopia abad 11-13 juga ada kemiripan. Sepertinya bangsa2 di dunia ketika itu sudah terkoneksi melalui laut dan saling bertukar pengetahuan. Seni tempa sudah maju dan membawa manfaat bagi masyarakat luas.
..............
MM. Hidayat.
-------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar