Kamis, 05 Desember 2024

Misteri Arca-Arca Kuno

 “Misteri Arca-Arca Kuno Ciampea: Jejak Masa Silam di Bogor”

Di lereng-lereng Pasir Sinala yang kini dikenal sebagai Ciampea, Bogor, peninggalan masa lampau tersimpan dalam bentuk arca-arca penuh teka-teki. Karya-karya pahatan ini, yang sebagian besar ditemukan antara abad ke-8 hingga ke-13 Masehi, mengundang pertanyaan besar: 

Telah telusuri beberapa arca yang sempat terdokumentasikan oleh fotografer legendaris Isidore van Kinsbergen pada tahun 1876.

1. Arca Ciampea Bogor

Arca ini menggambarkan sosok misterius, mungkin seorang raksasa. Berasal dari Tjampea, Bogor, arca ini menjadi salah satu bukti arkeologis yang memicu berbagai spekulasi. Arca ini sempat diabadikan oleh Isidore van Kinsbergen dan dideskripsikan dalam karya Bernet Kempers pada tahun 1959.

2. Arca Gajah dari Ciampea

Arca ini adalah sosok gajah yang diperkirakan berasal dari abad ke-8 hingga ke-13 M. Menurut catatan, patung ini digunakan sebagai nisan seorang pemuda yang gugur dalam pemberontakan. Lokasi penemuan di Kebon Koppi, Ciampea, Bogor, menghubungkan arca ini dengan tradisi lokal yang kaya akan simbolisme.

3. Arca Tanpa Kepala

Dijuluki sebagai “Headless Ascetic”, arca ini ditemukan di puncak Pasir Sinala. Meski kepala aslinya hilang, bagian itu diganti demi keperluan pemotretan, sebuah kesalahan fatal menurut para peneliti. Ukiran ini menonjol dengan desain yang sederhana, tanpa gelang tangan atau kilat bahu, dan kini menjadi sorotan dalam koleksi Universitas Leiden.

4. Arca Ciampea dengan Kepala Tambahan

Salah satu arca yang menarik perhatian adalah “Headless Ascetic with Detached Head”. Dalam foto yang diambil, kepala tambahan diletakkan untuk melengkapi arca ini. Diperkirakan berasal dari abad ke-13 hingga ke-16 M, masa ketika Kerajaan Sunda mulai mengalami kemunduran.

5. Arca dengan Mata Menonjol dan Taring

Arca ini menggambarkan seorang pertapa dengan mata melotot, taring, dan kalung ular. Terletak di antara kakinya, terdapat dua tengkorak yang menambah kesan mistis. Hingga akhir abad ke-19, patung ini masih digunakan dalam ritual lokal yang sarat mitos.

Kesimpulan

Arca-arca kuno dari Ciampea adalah saksi bisu sejarah yang menyimpan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Apakah mereka bagian dari kejayaan Tarumanagara atau Sunda Pajajaran? Mungkin, jawabannya ada di antara bebatuan kapur Pasir Sinala, menunggu untuk ditemukan.

#SejarahCiampea #MisteriArcaKuno  #PeninggalanBogor #WarisanNusantara #JejakKerajaanSunda




“Penemuan Arca Kuno Bergaya Siwaisme di Ujung Kulon, 

Jejak Budaya di Nusantara”

Sebuah penemuan bersejarah kembali mencuat dari Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Arkeolog menemukan sejumlah arca kuno yang terdiri atas dua arca kepala, lima arca pion, dan sebuah batu lumpang. Penemuan ini diduga berasal dari abad ke-7 Masehi dan memiliki gaya khas Siwaisme, menandai pengaruh budaya India yang mulai masuk ke Nusantara pada masa awal.

“Temuan ini menjadi bukti adanya pengaruh budaya India di tanah Jawa sejak masa awal. Hal ini sangat penting untuk memahami perkembangan peradaban di kawasan Nusantara,” ungkap Agus Aris Munandar, Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia.

Proses penggalian di lokasi tersebut masih berlangsung, di tengah harapan akan munculnya temuan-temuan lain yang bisa memperkaya sejarah interaksi budaya kuno di wilayah ini. Jejak budaya Siwaisme di arca-arca ini memberikan gambaran penting tentang peradaban Jawa purba dan pengaruh luar yang membentuknya.

(Sumber: Tempo, Kompas, Radar Banten)

#SejarahNusantara #PenemuanArkeologi #cagarbudayaindonesia #SiwaismeKuno #UjungKulonHeritage



Palindo atau Watu Palindo di Lembah Bada. Patung setinggi 4,5 meter ini disebut sebagai representasi dari penduduk mitologis pertama dari desa Sepe yang bernama Tosaloge.



Situs Megalitik Batu Gajah, ada sosok yg sedang naik gajah dg punggungnya menyandang pedang. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar